15,029 research outputs found

    RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MATHEMATICS AND THE ROLE OF TEACHERS IN LEARNING PROCESS OF LEARNING WITH MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 Prodi COMPUTER AND NETWORK ENGINEERING STUDENTS IN CLASS XI SMK Muhammadiyah 1 GREETINGS ACADEMIC YEAR 2012/2013

    Get PDF
    This study aimed to determine the relationship between the Math Learning Outcomes Learning Outcomes Microsoft Office Excel 2007, the relationship between the role of teacher in the Learning Outcomes Learning Microsoft Office Excel 2007, and the relationship between Learning Outcomes and the Role of Teachers in Mathematics Learning together with Learning Outcomes Microsoft Office Excel 2007 Prodi Computer Engineering and Networks Class XI student at SMK Muhammadiyah 1 Hail in Academic Year 2012/2013. This research is Ex-post facto quantitative approach. The subjects of this study were students of class XI Prodi Computer Engineering and Networks in SMK Muhammadiyah 1 Greetings. Data collection using questionnaires for variables Teacher Role in the Process of Learning and the documentation for the variable results of Learning Mathematics and Learning Outcomes Microsoft Office Excel 2007. Test the validity of the instrument using Product Moment Correlation formula and test the reliability of using the formula Croanbach's Alpha. Test requirements analysis includes normality test, linearity and multicollinearity test. The first and second hypothesis testing using Product Moment correlation, while for the third hypothesis testing using multiple correlation. The results showed that: (1) There is a positive and significant relationship with the Mathematics Learning Outcomes Learning Outcomes Microsoft Office Excel 2007. This was indicated by the correlation coefficient (rx1y) of 0.307, pvalue 0.010 <0.05, the coefficient determinant (r2x1y) of 0.094, 2.658 t count for more than ttabel by 2,000, (2) There is a positive and significant role of teachers in Learning Outcomes Learning with Microsoft Office Excel 2007. This was indicated by the correlation coefficient (rx2y) of 0.393, p-value 0.001 <0.05, the coefficient determinant (r2x2y) of 0.155, 3.527 t count for more than ttabel by 2,000, (3) There is a positive and significant relationship Mathematics Learning Outcomes and the Role of Teachers in the Process of Learning together with the Learning Microsoft Office Excel 2007. This was indicated by Fhitung 7.995 greater than 3.13 or a probability Ftabel 0.001. Coefficient determinant (R2y1, 2) of 0.193 means that 19.3% of the variance that occurs in the variable Result Learning Microsoft Office Excel 2007 is determined by the variance of outcome variables that occur in learning mathematics and the role of the teacher in the learning process

    RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA NEONATUS HIPERBILIRUBINEMIA

    Get PDF
    ABSTRACT Background. The prevalence of hearing impairment on the Indonesian population according to 2007 WHO data is estimated at 4.2 %, and one of the cause is neonatal hyperbilirubinemia. Early detection of hearing impairment and optimal intervention on the first 6 months can prevent speech and language impairment, lack of academic achievement, disturbance of personal social relationship and emotional in the children. Method. A Cohort research was conducted in 36 neonates in Dr Kariadi Hospital in March 2009-March 2010, 18 in the case group with indirect bilirubin > 12 mg/dl and 18 neonates as control group with indirect bilirubin < 12 mg/dl, both taken with consecutive sampling method. We recorded clinical, laboratory, and tymphanometry data, OAE and BERA results at first and after three months. Statistical analysis were done using Chi-square analysis, Mc Nemar analysis, and T-test. Results. Hearing impairment on the first BERA examination was 9 cases (25%) and 3 cases (8.3%) on the second BERA examination, however it did not differed significantly (p>0,05). On the first BERA examination, the mean indirect bilirubin concentration with hearing impairment of 14,18+6,289 mg/dl was not significantly different (p>0,05) from neonate without hearing impairment of 11,29+2,995 mg/dl. The Relative Risk (RR) was 2 (p>0,05; 95% CI 0,6-6,8), but statistically it was not significant. Conclusion. The incidence of hearing impairment on neonatal with hyperbilirubinemia is 25%. Indirect bilirubin of > 12 mg/dL is not proved to be the risk factor of hearing impairment in neonatal with hyperbilirubinemia. Keywords:BERA, hearing impairment, neonatal hyperbilirubinemia, OAE

    PENGARUH METODE SALURAN PENDINGIN PADA MOULD CONFORMAL LAMINASI, MOULD LURUS DAN MOULD CONFORMAL SOFT TOOLING TERHADAP CACAT PRODUK WARPAGE, SINK MARK DAN PENGUKURAN KESELINDRISAN PRODUK PADA MESIN MANUAL INJECTION MOULDING PLASTIC

    Get PDF
    Plastik merupakan bahan baru yang semakin berkembang. Dewasa ini, plastik banyak digunakan untuk berbagai macam bahan dasar. Penggunaan plastik dapat dipakai sebagai bahan pengemas, konstruksi, elektroteknik, automotif, mebel, pertanian, peralatan rumah tangga, bahan pesawat, kapal mainan dan lain sebagainya. Penggunaan plastik di berbagai bidang seperti di atas di dasarkan pada alasan bahwa bahan plastik mempunyai keunggulan dibandingkan dengan bahan lain antara lain, seperti tidak mudah berkarat, kuat, tidak mudah pecah, ringan, elastis, mudah dibentuk (formability) , mempunyai daya serap yang tinggi terhadap beban kejut (impact load) dan getaran (vibration), dan baru-baru ini plastic juga ada plastic yang ramah lingkungan yang bisa terurai, murah dan sebagainya maka plastic selama ini selalu peningkatan produksi. Didalam penelitian ini Menyelidiki pengaruh sistem pendinginan mould berbentuk pendingan conformal laminasi, pendinginan mould berbentuk lurus dan pendinginan mould berbentuk conformal soft tooling terhadap besarnya cacat produk seperti warpage, sinkmark, keselindrisan hasil pada mesin injeksi plastik dan menentukan sistem pendinginan mould yang optimal dalam mengendalikan dimensi cacat produk. Prosentase menggurangi cacat produk warpage, sink mark, keselindrisan lebih baik menggunakan sistem pendinginan conformal soft tooling didalam penelitian lapangan, Ini membuktikan bahwa sistem pendinginan conformal soft tooling mempunyai kontribusi dan lebih optimal dalam mengendalikan cacat dimensi produk

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di Sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan ketrampilan dan pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah yang profesional. Pelaksanaan program PPL dimulai dari tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September 2014. Selama kegiatan, praktikan melaksanakan berbagai program kerja yang bertujuan untuk memfasilitasi proses bimbingan dan pengoptimalan potensi siswa. Pada realisasinya kegiatan berjalan sesuai dengan target yang sudah direncanakan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan pada saat istirahat atau setelah KBM selesai dikarenakan tidak ada jam masuk kelas khusus BK. Program yang diselenggarakan pada kegiatan PPL, disusun untuk mengoptimlakan perkembangan dan potensi yang dimiliki siswa. Selain itu, juga untuk melatih praktikan sebelum terjun ke lapangan kerja nantinya. Dengan demikian, praktikan memiliki keterampilan dalam menangani berbagai tugas sebagai calon guru pembimbing khususnya dan tenaga kependidikan pada umumnya, mengatur program bimbingan dan konseling, dan memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam seting sekolah sehingga menghasilkan input dan output yang andal

    IDDAH PEREMPUAN HAMIL KARENA ZINA (Studi Analisis Kompilasi Hukum Islam Pasal 53)

    Get PDF
    Perkawinan perempuan Hamil Karena Zina sudah ada dalam peraturan Kompilasi Hukum Islam yang diambil dari pendapat para ulama hukum lalu di cantumkan dalam peraturan Hukum Positif Indonesia. Tapi faktanya bahwa korban dalam hal ini orang untuk menutupi memilih mengawinkan dengan pria yang bukan menghamilinya agar tidak malu kepada masyarakat lainnya. Perkawinan tersebut di samping para perlakunya tidak malu juga untuk melindungi anak yang akan di lahirkan agar tidak merasa malu dalam pergaulan di masyarakat dan menguraikan pandangan para ulama mengenai perkawinan perempuan hamil karena zina. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (libarry research) yaitu suatu jenis penelitian yang di dalam memperoleh bahan di lalukan dengan menelusuri bahan- bahan pustaka Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pada dasarnya tidak ada kewajiban ‘iddah bagi perempuan hamil karena zina jika menikah baik dengan laki-laki yang menghamilinya atau bukan. Untuk yang pertama memang telah dijelaskan oleh KHI dalam pasal 53 1sampai ayat 3 dan telah disepakati oleh ulama. Sedangkan yang kedua,tidak dijelaskan oleh KHI dan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ulama Syafi’iyyah dan Hanafiyyah tidak mewajibkan ‘iddah sedangkan ulama Malikiyyah,Hanabilah,Ibnu Hazm, Ibnu Qudamah, Imam Yusuf dan Imam Al- Syaibani mewajibkan ‘iddah yaitu sampai melahirkan. Akan tetapi mengingat dampak psikologis maupun sosiologis yang akan ditimbulkan, maka akan lebih baik kalau perempuan hamil karena zina tidak diwajibkan ‘iddah meski menikah dengan laki-laki yang tidak menghamilinya, karena laki-laki yang menghamilinya tidak bertanggung jawab. Dan perlunya adanya revisi pasal 53 KHI untuk memberikan Izin Kepada pria bukan menghamilinya untuk menikahi perempuan tersebut. Disamping itu untuk memberikan perlindungan terhadap anak hasil perbuatan zina agar tidak terganggu pertumbuham fisikny

    THINK IN SASAK, SPEAK IN ENGLISH

    Get PDF
    The emerging use of English in many fields have spread to all over the world. Contact between languages is then unavoidable. In Lombok, it can be witnessed three ways of how English has spread to the society, formal and informal learning, and non-formal acquisition. This study begins with a prior study finding the various attributes of Sasak and Indonesian languages that occurred in an English language class. The primary focus of the study is tracing the conceptualization of Sasak people in the English of learners, or thought in this study. The term conceptualization is taken from the emerging notion suggested by Farzad Sharifian (2007, 2015) to describe various concepts that exist and live within certain community. In this respect, this study conducts classroom observation to record the gamut of interaction and, therefore, is used to trace the concepts originated from Sasak community. Regarding the two focus of the study is concept and its manifestation in the language of the people, this study also uses the approach suggested by Hakan Ringborn (2007), i.e. cross-linguistic study, to enable the investigation of cross-similarities between the two languages. All data in recorded in observation sheets are then reduced, displayed, and used to draw conclusion, as suggested by Miles and Huberman (2004)

    ANALISIS PENGARUH USIA, PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA DEALER MATARAM SAKTI MOTOR SALATIGA

    Get PDF
    Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Usia, Pendidikan, Pendapatan Dan Kelas Sosial Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Yamaha Pada Mataram Sakti Motor Salatiga” bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor intern perilaku konsumen yang terdiri dari usia, pendidikan dan pendapatan dan faktor ekstern yaitu kelas sosial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha dan untuk menganalisis faktor manakah yang paling dominan berpengaruh antara variabel usia, pendidikan, pendapatan dan kelas sosial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Metode pengumpulan data menggunakan teknik angket, sampel dipilih 100 responden dari populasi konsumen sepeda motor Yamaha di Salatiga. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pendidikan, pendapatan dan kelas sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan oleh Hasil uji t yang menunjukkan bahwa dari keempat variabel (usia, pendidikan, pendapatan, dan kelas sosial) variabel yang mempunyai pengaruh kuat terhadap keputusan pembelian adalah pendidikan dengan probabilitas sebesar (0,020), pendapatan (0,001) dan kelas sosial (0,033) hal ini dikarenakan oleh ketiga faktor tersebut mempunyai nilai probabilitas dibawah 0,05. Adapun faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian adalah pendapatan. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai t hitung sebesar 3,639 lebih besar dari nilai t hitung variabel lain yaitu Usia sebesar (0,386), pendidikan sebesar (2,404) dan kelas sosial sebesar (2,201). Jadi hipotesis kedua yang menyatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian adalah pendapatan terbukti. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa secara bersama-sama keempat variabel yaitu usia, pendidikan, pendapatan dan kelas sosial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama terbukti. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji F. Dimana hasil uji F menunjukkan bahwa besarnya probabilitas sebesar 0,000 dibawah level of significance 0,05. Sedangkan besarnya koefisien determinasi sebesar 50,5%, yang menunjukkan bahwa masih ada variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian selain variabel keempat variabel tersebut diatas yaitu usia, pendidikan, pendapatan dan kelas sosial

    CHILDREN AND ROBOT: POSTHUMANISM READING ON RIKO THE SERIES

    Get PDF
    The emergence of Indonesian young celebrities from Hijrah movement who made Islamic children's films as a means of da'wah (Islamic missionary) is interesting to be studied. Different from Nussa, Riko the Series is one of the children's Islamic films that raises the issue of religion, children and technology relations. This study aims to find the representation of robots and the relationship between robots and children in children Islamic film Riko the Series from the perspective of Post-humanism. This study is library study. The data is in forms of audio visual and verbal transcripts from Riko the Series film, official website and from interview with the initiators taken from internet. The data were collected and analyzed using documentation to explore the concepts of post-humanism and its relation to representation of robot and robot-young adult relation in Riko the Series  film. Content analysis is used as method to analyze the relation between robot and children. The result of the study showed that Riko the Series represents post-humanism in the following aspects: 1) New awareness of religion toward technology which represented by the inclusion of robot Q110 to Modern Upper Middle class of Islamic family, 2) It places robot in relation to human being without undermine it as merely object by treat it as modern child caretaker who educate, protect and become the partner of children.  However, the relation between robot and children are still unbalance in which robot is more dominant than children so that it creates over reliance and dependence on using robot to children

    KEPASTIAN HUKUM INVESTASI MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL DAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PENANAMAN MODAL (Studi Kasus PT. Tunas Mandiri Lumbis)

    Get PDF
    Kepastian hukum dapat diwujudkan melalui penormaan yang baik dan jelas dalam suatu undang-undang dan akan jelas pula penerapannya. Kepastian hukum juga diperlukan dalam invetasi. Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pada tanggal 26 April 2007 Undang-undang ini telah disahkan untuk menggantikan Undang-undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang No. 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Guna mengimplementasikan tugasnya sebagaimana disebutkan dalam UU Penanaman Modal, pada tanggal 12 April 2013 BKPM menerbitkan Peraturan Badan Koordinasi Penananaman Modal Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pedoman Dan Tata Cara Perizinan Dan Non Perizinan Penanaman Modal (Perka BKPM No.5 Tahun 2013) yang menggantikan Peraturan Kepala BKPM Nomor 12 Tahun 2009. Dalam Perka BKPM No.5 Tahun 2013 adalah sebagai panduan dalam layanan penanaman modal terkait prosedur pengajuan dan persyaratan permohonan perizinan dan nonperizinan penanaman modal yang ditujukan kepada pejabat di instansi penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), para pelaku usaha serta masyarakat umum lainnya. Salah satu pemegang saham PT. Tunas Mandiri Lumbis mempermasalahkan penerbitan Ijin  Prinsip Perubahan Penananaman Modal Asing Nomor 1723/1/IP-PB/PMA/2013, Nomor Perusahaan 24017, tertanggal 02 Desember 2013 di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Ternyata dalam menerbitkan Ijin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing harus memnuhi prosedur berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Pasal 25 ayat 4, Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang perubahan atasa Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan non perizinan Penanaman Modal khususnya :  Pasal 103 ayat (2), Pasal 103 ayat (3),  Pasal 103 ayat (5) :  Pasal 103 ayat (5) b :  Pasal 103 ayat (6) ,  Pasal 103 ayat (6) a. Tidak adanya kepastian hukum dalam Ijin  Prinsip Perubahan Penananaman Modal Asing Nomor 1723/1/IP-PB/PMA/2013, Nomor Perusahaan 24017, tertanggal 02 Desember 2013 sebagaimana Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 43/G/2014/PTUN-JKT, tanggal 17 Juli 2014 karena telah melanggar prosedur yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Pasal 25 ayat 4, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan tata cara perizinan dan non perizinan Penanaman Modal.Kata Kunci : Kepastian Hukum, Investasi, Penanaman Moda
    corecore